Thursday 26 December 2013

Refleksi Kedua: Memotret Budaya Akademik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Redaksi     03:53    

Oleh :
pada 30 Januari 2011 pukul 16:44

Urgensi Budaya Akademik
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mendeklarasikan dirinya sebagai gerakan intelektual. Hal ini selaras dengan salah satu kompetensi yang hendaknya dimiliki oleh seluruh kader ikatan, yaitu keunggulan intelektual, religiusitas dan humanitas. Untuk meneguhkan pengakuan IMM sebagai gerakan intelektual, maka salah satu aspek penting yang perlu mendapat perhatian adalah budaya akademik yang ada di IMM. Bagaimana sebenarnya potret budaya akademik di IMM ? Apakah budaya akademik di IMM berkembang dengan baik dan dinamis? Apakah aktifitas di IMM mengarah pada upaya membangun budaya akademik?

Apakah IMM telah memiliki strategi membangun budaya akademik dalam tubuh organisasinya ?

Budaya akademik di suatu organisasi dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik. Dalam hal IMM telah mendeklarasikan organisasinya sebagai gerakan intelektual, maka yang dimaksud dengan masyarakat akademik adalah kader dan anggota IMM.

Kehidupan dan kegiatan akademik terus berkembang mengikuti perubahan dan tuntutan zaman. Perubahan dan pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila digerakkan oleh orang yang memiliki komitmen dan rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap perkembangan dan kemajuan budaya akademik. Perubahan hanya terjadi bersama akademisi yang menggenggam idealisme dan gagasan tentang kemajuan.

Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membanggun budaya akademik bukan perkara yang mudah. Khusus bagi kader, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik tersebut ialah terprogramnya kegiatan belajar individual dan kolektif dengan baik, kiat untuk berburu referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik, dsb. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku kader dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi.

Potret Budaya Akademik IMMRumusan konsep dan pengertian tentang budaya akademik yang disepakati oleh pakar adalah “Budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat akademik, yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan, pikiran kritis-analitis; rasional dan obyektif oleh warga masyarakat akademik” Konsep dan pengertian tentang Budaya Akademik tersebut didukung perumusan karakteristik perkembangannya yang disebut “Ciri-Ciri Perkembangan Budaya Akademik” . Untuk melihat potret budaya akademik di IMM, maka lihatlah bagaimana ciri-ciri berkembangnya budaya akademik dalam suatu organisasi. Sebagai suatu perenungan, pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu dijawab secara jujur:

Apakah di IMM tumbuh dengan baik penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif; dan bagaimana IMM mensikapi differensiasi pendapat, persepsi dan ide strukturalis, fungsional, pemimpin dan anggota serta isu kesetaraan gender dan penerapannya;

  1. Apakah di IMM memiliki kader organisasi yang memiliki pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral, seberapa banyak kader yang demikian dan dilibatkan dalam menentukan arah dan membangun budaya akademik di IMM ?
  2. Apakah di IMM telah tumbuh kader-kader yang memiliki kebiasaan membaca (reading habit) ?; Apakah IMM telah memiliki standarisasi kompetensi kader sebagai variabel keunggulan akademiknya, misalnya daftar minimum buku/leteratur dan jumlah buku keislaman, sosial, budaya, ke-muhammadiyah-an yang harus dibaca oleh setiap kader pada level training sesuia tingkatannya;
  3. Apakah IMM konsisten pada kegiatan penambahan ilmu dan wawasan; misalkan saja apakah IMM memiliki kelompok studi-kelompok studi ? Apakah IMM memiki program promot dan lingkade terhadap anggotanya untuk dapat menyelesaikan studi S1 tepat waktu atau melanjutkan program magister dan doktoral
  4. Apakah IMM dan kadernya memiliki kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat? ; Apakah IMM telah memiliki core program pengabdian masyarakat, kampong dakwah IMM; Apakah IMM memiliki peta dan core program dakwah di kampus ?
  5. Apakah IMM dan kadernya memiliki kebiasaan ataupun kapasitas menulis artikel, makalah, buku ?; berapa banyak prestasi dan karya organisasi dalam hal ini?
  6. Apakah di IMM berkembang dan aktif diskusi ilmiah sebagai kegiatan membangun budaya akademik ?;
  7. Apakah IMM selama ini optimal dijadikan sebagai wadah atau proses belajar-mengajar untuk menambah wawasan akademik dan pengalaman hidup ?
Marilah kita jawab dengan jujur dan lakukanlah sesuatu…!

0 komentar :

Kementar Facebook

© 2011- | Haba IMM Banda Aceh.
Designed by